Komponen
Motherboard
Komponen
yang ditemukan didalam motherboard dapat bervariasi tergantung dari umur
motherboard dan level integrasinya.
Chipset Motherboard
Chipset
motherboard menentukan kompatibilitas (kesesuaian) dari motherboard dengan
beberapa komponen sistem lainnya yang sangat vital. Hal ini juga akan
menentukan performa dan keterbatasan motherboard. Chipset akan terdiri dari
grup sirkuit mikro yang terkandung dalam beberapa chip terintegrasi atau satu
atau dua chip terintegrasi Very Large Scale Integration (VLSI). VLSI adalah
chip yang memiliki lebih dari 20,000 sirkuit. Chipset akan menentukan hal-hal
sebagai berikut:
- Jumlah RAM yang dapat digunakan oleh motherboard
- Tipe chip RAM
- Ukuran dan kecepatan cache
- Tipe dan kecepatan prosesor
- Tipe slot ekspansi yang dapat diakomodasi motherboard
BIOS
Chip Read-only memory
(ROM) terletak di dalam motherboard. Chip ROM mengandung
instruksi yang dapat diakses secara langsung oleh mikroprosesor. Tidak seperti
RAM, chip ROM mengambil kembali apa yang terkandung didalamnya meskipun
komputer dimatikan. Isi ROM tidak dapat dihapus atau diubah dengan cara normal.
Transfer data dari ROM lebih lambat daripada RAM, tapi lebih cepat daripada
disk apapun. Beberapa
contoh chip ROM dapat ditemukan dalam motherboard termasuk BIOS ROM,
electrically erasable programmable read-only memory (EEPROM), dan Flash ROM.
Basic Input/Output
System (BIOS)
Basic input/output
system (BIOS) memiliki instruksi dan data dalam chip ROM yang mengontrol proses
boot dan hardware komputer. BIOS kadang disebut juga firmware.
Chip
ROM yang mengandung firmware dinamakan chip ROM BIOS, ROM BIOS, atau disederhanakan
menjadi BIOS. Biasanya letak BIOS dalam motherboard sudah ditandai. Sistem BIOS
ini merupakan bagian yang sangat penting dalam komputer. Jika CPU dikatakan
sebagai otak komputer, sistem BIOS adalah jantung dari sistem. BIOS akan
menentukan hard drive apa yang telah diinstal user, dimana ada atau tidak 3.5
inci floppy drive, memori macam apa yang diinstal dan banyak bagian penting
lainnya dari sistem hardware pada waktu startup. BIOS bertanggung jawab untuk
melayani hubungan antara software operasi komputer dan berbagai komponen
hardware yang mendukungnya. Beberapa tanggung jawab berikut termasuk:
- Hosting program setup untuk hardware
- Mengetes sistem dalam proses yang dinamakan POST
- Mengkontrol semua aspek dalam proses boot
- Mengeluarkan kode kesalahan audio dan video ketika ada masalah selama POST
- Menyediakan instruksi dasar untuk komputer agar dapat mengatur peranti dalam sistem
- Menemukan dan mengeksekusi kode BIOS apapun dalam kartu ekspansi
- Menemukan volume atau sektor boot dari drive manapun untuk memulai sistem operasi
- Memastikan kesesuaian antara hardware dan sistem
BIOS
mudah terlihat letaknya karena ukurannya lebih besar dari pada kebanyakan chip
lainnya. Seringkali memiliki label plastik mengkilau yang memuat nama
manufakturer, nomer serial chip, dan tanggal produksi chip. Informasi ini
sangat penting ketika tiba waktunya dalam memilih chip untuk proses upgrade.
ROM
adalah cara paling umum digunakan untuk menyimpan program tingkat-sistem yang
harus tersedia dalam PC setiap saat. Contoh yang paling umum adalah program
sistem BIOS. Program BIOS disimpan dalam ROM yang dinamakan sistem BIOS ROM.
Dengan memiliki program ini dalam ROM yang disimpan secara permanen berarti
menyediakan data ketika power dinyalakan. Oleh karena itu, PC akan dapat
menggunakannya untuk mem-boot up sistem.
EPROM
dan EEPROM adalah chip ROM yang dapat dihapus dan diprogram ulang. Erasable programmable
read-only memory (EPROM) adalah tipe khusus dari programmable read-only memory
(PROM) yang dapat dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dilewatkan
melalui jendela tembus pandang diatas chip. Karena chip ROM memiliki instruksi
yang dapat membuat peranti berfungsi dengan baik, kadangkala harus diprogram
ulang atau diganti ketika instruksi untuk peranti yang diupgrade dibutuhkan.
Tidak seperti EPROM, chip EEPROM dapat dihapus dengan menggunakan voltase
listrik normal yang lebih tinggi daripada menggunakan sinar ultra violet.
Ketika sistem BIOS termuat dalam EEPROM, maka dapat diupgrade dengan
menjalankan instruksi tertentu.
Flash
ROM adalah chip EEPROM spesial yang dapat dikembangkan sebagai hasil teknologi
pengembangan EEPROM. Toshiba menciptakan istilah untuk kemampuan chip dapat
dihapus dalam waktu sekejap atau sangat cepat. Flash ROM mengatur BIOS pada
kebanyakan sistem baru. Flash ROM ini dapat diprogram ulang dibawah penggunaan
kontrol software khusus. Meng-upgrade BIOS dengan menggunakan software khusus
dikenal sebagai flashing. BIOS diimplementasikan dalam flash memory yang
dikenal dengan nama plug-and-play BIOS, dan hal tersebut mendukung piranti
plug-and-play. Chip tersebut mengambil data ketika komputer dimatikan sehingga
informasi secara permanen disimpan. Flash memory lebih murah dan lebih
powerfull daripada teknologi chip EEPROM.
Slot
Ekspansi adalah stopkontak dalam motherboard komputer yang menerima papan
sirkuit tercetak (printed circuit board). Slot Ekspansi juga dikenal dengan
nama soket. Semua komputer memiliki slot ekspansi yang membuat peranti tambahan
dapat dihubungkan ke dalam komputer. Peranti tersebut termasuk kartu video,
kartu I/O, dan kartu suara (sound card).
Terdapat
beberapa tipe slot ekspansi di dalam motherboard. Nomer dan tipe slot ekspansi
dalam komputer akan menentukan kemungkinan ekspansi di masa mendatang. Gambar dibawah ini
menunjukkan perbedaan dalam tipe slot. Slot ekspansi yang paling umum digunakan
meliputi ISA, PCI dan AGP.
Industry
Standard Architecture (ISA) adalah slot ekspansi 16-bit yang dikembangkan oleh
IBM. ISA mentransfer data dengan motherboard pada 8 MHz. Slot ISA menjadi tidak
terpakai. Alat ini digantikan oleh slot PCI dalam sistem yang
baru. Bagaimanapun juga, kebanyakan manufaktur motherboard masih mengikutkan
satu atau dua slot ISA untuk kompatibilitas kembali dengan kartu ekspansi yang
lama. Tahun 1987, IBM memperkenalkan bus Extended ISA (EISA) 32-bit, yang
memuat chip Pentium. EISA menjadi cukup dikenal di pasar PC.
Peripheral Component
Interconnect (PCI) adalah slot bus lokal 32-bit yang dikembangkan oleh Intel.
Sejak intel menggunakan motherboard pada 33 MHz, slot bus PCI menawarkan
peningkatan yang signifikan melampaui slot ekspansi ISA maupun EISA. Dengan bus
PCI, tiap kartu tambahan (add-on card) akan mengandung informasi yang akan
digunakan oleh prosesor untuk mengkonfigurasi kartu tersebut secara otomatis.
Bus PCI adalah satu dari tiga komponen yang diperlukan untuk
plug-and-play.Tujuan utama bus PCI adalah untuk memungkinkan akses langsung ke
CPU untuk peranti seperti memori dan video.Slot
ekspansi PCI adalah yang paling umum digunakan dalam motherboard yang ada
sekarang ini.
Accelerated
Graphics Port (AGP) dikembangkan oleh Intel. AGP didedikasikan untuk bus dengan
kecepatan tinggi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan akan software grafik.
Slot ini disediakan untuk adapter video. AGP adalah port grafik standar dalam
semua sistem yang baru. Pada motherboard yang dilengkapi AGP, slot AGP tunggal
digunakan untuk adapter display dan slot PCI dapat digunakan untuk peranti yang
lain. Sedikit lebih pendek dari slot PCI yang berwarna putih, slot AGP biasanya
memiliki warna berbeda dan terletak satu inci dibawah slot PCI. AGP 2.0 terkini
menetapakan interface yang mendukung 1x dan 2x kecepatan pada 3.3V dan 1x, 2x
dan 4x kecepatan pada sinyal 1.5V. AGP 3.0 adalah spesifikasi paling baru yang
dapat menentukan skema sinyal baru untuk 4x dan 8x kecepatan pada tingkat
sinyal .8V. AGP 3.0 mengirimkan lebih dari 2.1 GB/detik dari bandwidth (lebar
pita) untuk mendukung aplikasi yang penuh dengan grafik, termasuk foto dan
video digital.
Kartu
riser (peningkat), ditunjukkan dalam Gambar
,
digunakan ketika komputer di-load penuh. Secara fisik akan menambah slot
sehingga chip ataupun kartu dapat di plug. Dalam tampilan sederhana, case lebih
hemat tempat, kartu diplug ke dalam kartu riser yang terletak paralel dengan
motherboard.
Audio/Modem
Riser (AMR), ditunjukkan dalam Gambar
adalah
kartu plug-in untuk motherboard Intel. AMR mengandung audio dan atau sirkuit
modem. Intel menspesifikasi 46-pin tepi konektor untuk menyediakan interface
digital antara kartu dan motherboard. AMR memiliki semua fungsi analog, atau
kode, yang dibutuhkan untuk audio dan atau operasi modem.
AMR
berevolusi menjadi kartu Communications and Networking Riser (CNR), yang
menambah fungsi LAN dan jaringan rumah (home networking). Kartu CNR ditunjukkan
dalam Gambar
.
CNR
adalah interface 30-pin yang mengakomodasi dua format dan membuat variasi
audio/modem dan audio/network menjadi mungkin dilakukan.
Mobile Daughter Card
(MDC) ekuivalen dengan AMR untuk komputer laptop.
Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat, jangan lupa baca part 3
nya.
Wassalamm...
0 comments:
Posting Komentar